Berita Viral Game Terpopuler Di PC, Konsol dan Mobile | Mbahdewo.com

collapse
...
Home / Horror Games / DREDGE: Ketika Memancing di Laut Jadi Petualangan Horor yang Menarik dan Menyesakkan

DREDGE: Ketika Memancing di Laut Jadi Petualangan Horor yang Menarik dan Menyesakkan

2025-07-03  Mulyono  14 views
DREDGE: Ketika Memancing di Laut Jadi Petualangan Horor yang Menarik dan Menyesakkan

Dalam lautan luas yang tampaknya tenang, ada sesuatu yang bersembunyi di bawah permukaan. Tidak hanya ikan eksotis dan harta karun, tetapi juga rahasia gelap yang mengintai malam. Inilah yang ditawarkan oleh DREDGE, sebuah game indie buatan Black Salt Games yang berhasil menyatukan genre memancing santai dengan elemen horor psikologis, misteri kosmik, dan narasi kelam yang menghantui.

Sebagai editor EAXCO Gaming News & Esports, saya menilai DREDGE bukan hanya game kingkong 4d yang unik dalam premisnya, tetapi juga berhasil mengemas atmosfer, mekanik permainan, dan storytelling dalam cara yang halus namun mengganggu. Ini bukan sekadar memancing dan berlayar—ini adalah kisah seorang nelayan yang tanpa sadar menarik jaring ke dunia yang lebih gelap dari yang ia bayangkan.

Premis Sederhana dengan Lapisan Ketegangan

DREDGE dimulai secara sederhana. Kamu berperan sebagai seorang nelayan tanpa nama yang kapalnya karam dan terdampar di sebuah kepulauan bernama The Marrows. Warga setempat menyelamatkanmu, memberi kapal baru, dan meminta satu hal sederhana: kembalilah melaut dan bantu ekonomi desa dengan menangkap ikan.

Namun seiring waktu, kamu mulai menyadari bahwa laut di sekitar Marrows tidak biasa. Ada sesuatu yang tidak beres—ikan bermata tiga, makhluk bayangan di malam hari, dan bisikan aneh saat badai. Misteri-misteri ini perlahan terkuak dalam bentuk artefak, surat tua, dan permintaan mencurigakan dari penduduk desa lain.

Salah satu kekuatan DREDGE adalah cara ia menyisipkan horor secara bertahap, membuat pemain terus waspada meskipun siang hari tampak damai. Kamu akan mulai mempertanyakan realitas, kewarasan, dan apakah sebenarnya kamu masih manusia yang waras... atau tidak.

Mekanik Memancing yang Elegan dan Memikat

Sebagai game yang mengangkat tema memancing, tentu saja DREDGE menyajikan mekanik yang cukup dalam namun tetap mudah dipahami. Setiap jenis ikan memiliki mini-game tersendiri—beberapa hanya membutuhkan waktu, sementara yang lain menantang kecepatan dan ketepatan tombol.

Yang membuat memancing di DREDGE lebih menarik:

  • Variasi Ekosistem: Ikan hanya bisa ditangkap di lokasi tertentu dan waktu tertentu—siang, malam, laut dalam, rawa-rawa, dan sebagainya.

  • Jenis Pancingan: Untuk bisa menangkap ikan tertentu, kamu harus memasang alat pancing yang sesuai—rod biasa, pancing laut dalam, atau jaring khusus.

  • Inventory Management: Setiap ikan punya bentuk dan ukuran berbeda, dan kamu harus menyusun isi kapalmu seperti game Tetris. Ini menambah tantangan menarik, terutama saat kamu harus memutuskan antara ikan mahal atau artefak misterius.

Namun, memancing di game ini tidak pernah benar-benar santai. Karena semakin malam, laut berubah menjadi tempat mengerikan. Visibilitas menurun, kabut menyelimuti laut, dan makhluk-makhluk aneh mulai bermunculan. Jika kamu terlalu lama di laut, karakter mulai mengalami halusinasi, menyebabkan ikan busuk, kompas berputar acak, bahkan munculnya kapal hantu.

Eksplorasi dan Kapal: Tingkatkan, Jelajahi, Bertahan

Salah satu pilar utama gameplay DREDGE adalah eksplorasi lautan dan peningkatan kapal. Dunia game ini terbagi menjadi lima bioma besar: The Marrows, Gale Cliffs, Stellar Basin, Twisted Strand, dan Devil’s Spine—masing-masing dengan nuansa, musuh, dan misteri unik.

Kamu akan menjelajahi reruntuhan, bangkai kapal, gua-gua tersembunyi, dan desa-desa kecil yang menyimpan cerita gelap. Namun untuk bisa menjangkau semuanya, kamu harus mengupgrade kapal dengan cara:

  • Memperbesar kapasitas kargo

  • Menambah mesin dan lampu

  • Memasang alat pancing baru

  • Memasang sonar atau pancing laut dalam

Setiap peningkatan membuatmu lebih kuat, tapi juga mengundang bahaya baru. Misalnya, mesin cepat bisa membuatmu menghindari makhluk laut, tapi juga memicu suara yang menarik perhatian entitas gelap.

Yang membuat sistem ini adiktif adalah perasaan progresi yang nyata dan berdampak. Setiap peningkatan membuka area baru, mempercepat perburuan ikan, atau membuat malam hari terasa sedikit lebih aman—tapi hanya sedikit.

Sistem Panik dan Waktu: Ketegangan yang Nyata

Di DREDGE, waktu adalah segalanya. Setiap aktivitas—memancing, menyelam, atau berlayar—menghabiskan waktu. Dan ketika malam tiba, segalanya berubah menjadi mimpi buruk.

Game ini memiliki sistem "Panic Meter"—ketika kamu terlalu lama di laut atau melihat hal-hal aneh, karakter mulai panik. Efeknya sangat nyata:

  • Halusinasi visual muncul di layar.

  • Mata merah terlihat mengawasimu dari kejauhan.

  • Navigasi jadi kacau, musuh muncul tiba-tiba.

  • Ikan yang kamu bawa bisa busuk atau berubah bentuk.

Mekanik ini membuat kamu harus menyeimbangkan eksplorasi dan risiko. Apakah kamu akan tetap di laut demi ikan legendaris, atau kabur ke pelabuhan sebelum kegilaan menghancurkanmu?

Cerita dan Misi: Misteri yang Terurai Perlahan

Meski sebagian besar dunia DREDGE bersifat open-ended, narasinya terjalin melalui quest dan interaksi dengan NPC. Beberapa warga akan meminta bantuanmu menemukan artefak, membunuh makhluk laut, atau menyelidiki bangkai kapal.

Setiap permintaan akan membawa kamu lebih dekat pada misteri besar tentang lautan dan entitas kosmik yang sepertinya mengendalikan semuanya. Atmosfer Lovecraftian terasa kental, tapi tidak eksplisit—cukup untuk membuatmu terus bertanya-tanya tanpa kehilangan arah.

Selain itu, ada banyak lore tersembunyi dalam bentuk surat tua, catatan harian, dan lukisan gelap. Jika kamu jeli, kamu bisa menyusun kisah besar tentang tragedi masa lalu dan kehancuran yang akan datang.

Dan akhirnya, kamu akan dihadapkan pada pilihan moral yang tidak sederhana, dengan beberapa ending berbeda yang bisa kamu capai tergantung keputusanmu sepanjang permainan.

Visual dan Audio: Sederhana Tapi Menakutkan

Secara visual, DREDGE menggunakan gaya low-poly dengan palet warna gelap dan pencahayaan atmosferik yang mendalam. Siang hari terlihat damai dan cantik, sementara malam menghadirkan ketegangan melalui bayangan, kabut, dan siluet mengancam.

Musiknya tenang di awal, namun perlahan-lahan berubah menjadi disonansi halus saat panik meningkat. Efek suara—dari lolongan angin, dentuman ombak, hingga jeritan makhluk laut—membangun atmosfer horor yang tidak mengandalkan jumpscare, tapi ketakutan psikologis.

Satu catatan khusus juga patut diberikan pada desain monster. Meskipun tidak semuanya diperlihatkan secara eksplisit, bayangan mereka, gerakan di air, dan kemunculan tiba-tiba membuat pengalaman jadi mencekam.

Kenapa DREDGE Layak Dimainkan?

  • Unik dan segar: Belum banyak game yang menggabungkan genre memancing dan horor dengan cara seefektif ini.

  • Pendek tapi padat: Dalam 8–12 jam, kamu bisa menyelesaikan game dan tetap merasa puas.

  • Atmosfer sangat kuat: Narasi, audio, dan visual saling melengkapi dalam membangun ketegangan.

  • Gameplay menantang dan rewarding: Baik untuk pemain kasual maupun yang suka menyusun strategi.

DREDGE membuktikan bahwa horor tidak selalu harus berdarah atau brutal. Kadang, ketakutan terbaik datang dari laut yang tenang… dan sesuatu yang menunggu di bawah sana.

Kesimpulan: Di Laut yang Tenang, Jangan Percaya Apa pun

DREDGE bukan game memancing biasa. Ia adalah kisah tentang isolasi, obsesi, dan kehancuran batin yang dibungkus dalam mekanik solid dan atmosfer luar biasa. Ia mengajak pemain bertanya, seberapa jauh kamu akan pergi demi menangkap sesuatu yang seharusnya tidak kamu ganggu?

Dengan pacing narasi yang rapi, gameplay adiktif, dan desain atmosferik yang mencekam, DREDGE adalah pengalaman tak terlupakan di dunia game indie—sebuah contoh sempurna bagaimana konsep sederhana bisa menjadi luar biasa jika diramu dengan cerdas.


Share: